Jakarta - Tidak ada transfer "wah", tidak ada pula skuat yang kelewat mewah. Demikianlah gambaran untuk AC Milan dan Inter musim ini. Lalu, bagaimana mereka akan melewati musim 2014/2015?
Tengok Serie A musim kemarin dan tanyalah siapa kira-kira yang akan berebut takhta juara musim ini? Bisa jadi jawabannya tidak akan jauh-jauh dari Juventus, Napoli, dan AS Roma.
Wajar jika Juve dijagokan untuk kembali mempertahankan gelar. Dengan skuat yang lebih stabil dan seimbang, Bianconeri sudah membuktikan diri dalam tiga musim terakhir. Satu-satunya yang jadi pertanyaan dari Juve hanyalah Massimiliano Allegri.
Allegri bisa jadi bukan pelatih yang jelek-jelek amat, mengingat dia pernah membawa Milan satu kali menjadi juara. Tapi, catatan miringnya ketika dipecat Milan membuat Allegri dipertanyakan.
Sementara itu, Napoli, tidak seperti musim kemarin, baru membeli dua pemain untuk memperkuat skuat mereka, yakni Kalidou Koulibaly dan Michu --yang dipinjam dari Swansea City. Tapi, Partenopei masih punya skuat yang relatif bagus untuk mengarungi Serie A. Tinggal bagaimana kejelian Rafael Benitez meramu tim.
Roma, di sisi lain, kehilangan bek andalan mereka, Mehdi Benatia. Kepergian Benatia ditanggapi dengan datangnya Kostas Manolas dan Davide Astori. Ini disebut sebagai bisnis yang bagus untuk Roma, meski Manolas dan Astori masih harus membuktikan apakah mereka sebaik Benatia.
Rudi Garcia juga mendapatkan Juan Iturbe dari Verona. Dan kini, tinggal dia membuktikan, apakah racikannya di musim kedua sebaik musim lalu atau justru bisa lebih baik lagi.
Milan dan Inter bakal berusaha untuk mengganggu stabilitas ketiga tim di atas. Milan boleh jadi menjalani pramusim dengan buruk, tapi mereka sukses menjuarai Trofeo TIM dengan menundukkan Juventus beberapa waktu lalu.
Bagi pelatih anyar Milan, Filippo Inzaghi, keberhasilan menjuarai Trofeo TIM adalah sebuah kemajuan. "Kami berada di trek yang tepat dan saya senang melihat rasa lapar yang ditunjukkan oleh para pemain, yang mana merupakan sesuatu yang ingin kami bangun ulang," ujar Inzaghi di Mediaset.
Dengan budget terbatas, Milan membangun skuat musim ini dengan banyak mendatangkan pemain berstatus free agent ataupun dengan sistem pinjam. Sejauh ini, Inzaghi puas dengan kualitas skuat yang dimilikinya.
"Saya melihat tim ini berkembang seiring pertandingan yang kami jalani dan berkembang secara konstan. Di satu sisi saya senang, di sisi lainnya saya tahu bahwa kami masih butuh waktu," kata Inzaghi.
Bek Milan, Daniele Bonera, menyebut Milan terus mengasah diri untuk bisa membangun dan menyusun serangan dari lini belakang. Toh, pada kenyataannya, meskipun tidak mewah, Milan punya skuat yang tidak terlalu jelek.
Lihatlah Jeremy Menez, Keisuke Honda, hingga Riccardo Montolivo ataupun Nigel De Jong yang tampil bagus bersama Belanda di Piala Dunia 2014. Masalah Milan tinggal bagaimana mencari penyerang subur menyusul perginya Mario Balotelli. Belakangan, Rossoneri dikabarkan berniat meminjam Fernando Torres dari Chelsea.
Inzaghi adalah pria yang menggemari tiga pemain depan di formasinya. Biasanya, dengan dua ujung tombak dan satu trequartista atau satu penyerang dengan dua pemain sebagai pembantunya di kedua sisi. Jika melihat opsi yang kedua, ada kemungkinan Menez akan dimainkan di depan mengapit Giampaolo Pazzini bersama dengan Honda. Bisa juga memainkan Honda di belakang kedua penyerang dan menandemkan Pazzini dengan seorang penyerang lainnya.
Di lini belakang, Milan punya Adil Rami dan Cristian Zapata untuk diandalkan. Di luar keduanya, masih ada old crack semodel Alex, Cristian Zaccardo, dan Philippe Mexes. Permasalahan Milan hanya tinggal mencari siapa yang bisa melapis Montolivo seandainya sang kapten cedera.
Bagaimana dengan Inter? Menjalani pramusim dengan hasil 4 kali menang, dua kali kalah (salah satunya lewat adu penalti, dan satu kali imbang dari tujuh pertandingan, Inter terlihat cukup oke.
Walter Mazzarri adalah pelatih keenam Inter sejak perginya Jose Mourinho pada 2010 --empat tahun lalu. Pada musim perdananya, Mazzarri mengantarkan Inter finis di posisi kelima di bawah Fiorentina.
Mazzarri gemar bermain dengan 3-5-2 dan datangnya Nemanja Vidic serta Yann M'Vila diprediksi bisa memperkuat tim. Mengingat tim Mazzarri amat lemah dalam menangani umpan silang, hadirnya Vidic sebagai sosok sentral di lini belakang dinilai bisa mengatasi masalah ini. Sedangkan M'Vila bisa diplot sebagai defensive midfielder yang melapis lini belakang dengan baik.
No comments:
Post a Comment